Langsung ke konten utama

"Mari Kita Coba" ala Rasikh Kohl

 Mari Kita Coba

Itu kata Sisca Kohl. 

Terima kasih, Kak Ryo

Memang dari awal niatku untuk mengikuti ini hanyalah karena penasaran. Ya, benar. Semenjak aku mengenyam kuliah di ITB, banyak hal-hal baru yang ingin ku-explore. Salah satunya adalah tentang dunia pemrograman. Karena tak ada yang tahu kapan kita sukses. Semua bermula dari keinginan sendiri atau penasaran. Untuk kali ini, aku sedang penasaran dengan Tim Praktikum Pengenalan Komputasi.

Bergulat dengan COVID sambil menyiapkan hal-hal yang dibutuhkan untuk mengikuti Tim Praktikum ini. Mendesain CV berjam-jam. Menulis Motivation Letter bolak-balik ganti diksi. Hingga kebingungan ketika hendak menulis soal-soal berhari-hari. Namanya usaha, siapa yang lihat? Tentu hanya diriku sendiri yang tahu.

Memang benar, aku belum pintar dalam hal ini. Nilai praktikumku sebenarnya sangat buruk, kurasa. Hanya karena dosen mata kuliahku baik dan persentase nilai praktikum yang kecil, aku bisa mendapatkan AB --katanya di ITB itu ada yang namanya SARIP (SARA dan IP), jadi maaf bila aku spill nilaiku. Ya, benar. Terima kasih banyak Pak Ferry. I love you...

Lagipula, berani-beraninya aku mengajukan diri hanya dengan rasa ingin tahu sambil membawa nilai praktikum yang buruk. Hahaha. Terima kasih, kak. Kau menyadarkanku. Bahwa aku masih butuh untuk belajar lebih giat lagi. Bahwa aku masih belum kompeten di bidang ini --apalagi kalau bicara soal sertifikasi Python.

Lihatlah, sikh! Berapa banyak temanmu yang memang sudah mendalami programming dari SMP/SMA, atau bahkan SD? Berapa banyak temanmu yang memperoleh nilai A? Berapa banyak yang mendapatkan nilai baik ssat praktikum? Berapa banyak yang sudah sering mengikuti lomba programming? Berapa banyak sertifikasi bahasa yang dimiliki teman-temanmu? Menurutmu, kamu dimananya mereka?

Terima kasih sekali lagi untuk Kak Ryo dan teman-temannya yang ikut menyeleksi Tim Praktikum. Kalian tidak salah. Sayalah yang salah --bukan salah juga sih, kurang tepat. Saya measih perlu untuk belajar banyak hal. Mendalaminya lagi. Karena bisa saja ketika saya diterima dalam tim, saya tak bisa apa-apa. Atau akan timbul masalah-masalah lainnya.

Sekali lagi, terima kasih. Sungguh pengalaman dan pelajaran yang berharga untukku.

Salam Aksara! Salam Lestari!

*Aku pinjam diksi dan salammu, Bung Fiersa.